Kronologi Penemuan Mayat Gadis Cantik Di TDM Kupang, Sempat Minta Diantar Ke Gereja, Kini Keluarga Temukan Kejanggalan

Kronologi Penemuan Mayat Gadis Cantik Di TDM Kupang, Sempat Minta Diantar Ke Gereja, Kini Keluarga Temukan Kejanggalan

 





Kepergian Yohana Fransiska Serwutun (23) Yang ditemukan tergantung pada seutas kain sarung dalam kamar di Kos Puteri yang terletak di Jalan Rantai Damai, Kelurahan Tuak Daun Merah, Kecamatan Oebobo Kota Kupang, Jumat (29/11/2024), ternyata masih meninggalkan luka mendalam sekaligus tanda tanya besar bagi keluarga dan rekan-rekan almarhum. 


Kronologi kejadian: Mayat Ditemukan Pacarnya,
Keluarga temukan kejanggalan
Yohana adalah mahasiswi ilmu kesehatan salah satu kampus ternama di Kota Kupang.

Sebelum ditemukan tewas gantung diri, korban sempat telp menghubungi saksi TB (38) yang merupakan kekasihnya untuk mengantar ke gereja. 

Menurut saksi TB (38), yang juga merupakan pacar korban, YFS sebelumnya menghubunginya untuk meminta diantar ke gereja untuk beribadah. Namun, karena saksi sedang menghadiri acara wisuda, ia tidak bisa menemani korban. Beberapa saat kemudian, saksi mencoba menghubungi korban kembali, namun tidak mendapat jawaban. Merasa cemas, saksi segera menuju kos korban. 

Sesampainya di lokasi, saksi memanggil korban, namun tidak mendapat respons. Ternyata korban sudah tewas tergantung.

Pada waktu itu, Polisi sudah melakukan Olah TKP dan ditemukan informasi bahwa korban meninggal gantung diri. Namun keluarga masih belum puas.

TKP Korban Ditemukan terGantung di kamar.
terletak di Jalan Rantai Damai, Kelurahan Tuak Daun Merah, Kecamatan Oebobo Kota Kupang


Pasalnya, ada beberapa fakta dan kejanggalan yang membuat keluarga masih penasaran, apa penyebab kematian korban.

Dilansir dari strateginews.id, Mereka menduga, korban dibunuh lalu digantung. Ada pun hal-hal yang menurut ayah korban, Yosep Kia Lolon, dugaan itu adalah Seperti bukti – bukti yang ditemukan keluarga di TKP, yakni adanya lebam di kaki kiri korban, sepasang sandal jepit yang bukan milik korban, bekas tangan berlumuran semen dan pasir yang menempel di koseng pintu korban tergantung, serta pengakuan saksi sebelum korban meninggal.


“Kami menemukan banyak kejanggalan di TKP. Bahwa saat ditemukan anak saya gantung diri menggunakan kain/ sarung dengan posisi ujung kain terletak pada leher tanpa simpul ikatan dan ujung lainnya terikat pada lubang angin (ventilasi) pintu belakang. Selain itu posisi kaki kiri korban berada di atas kursi plastik dengan posisi terlipat. Sedangkan kaki kanan korban terletak di atas sepasang sandal jepit dengan posisi jinjit”.ungkap ayah korban.

Keluarga sudah meminta aparat penegak hukum untu mengusut tuntas kasus ini, agar tidakkk meninggalkan tanda tanya bagi keluarga besar.