3 Temuan Baru, WA Ancaman, Pacar Korban Diduga Ada Di Kamar, Posisi Kaki Korban Aneh

3 Temuan Baru, WA Ancaman, Pacar Korban Diduga Ada Di Kamar, Posisi Kaki Korban Aneh

 


Kepergian Yohana Fransiska Serwutun (23) Yang ditemukan tergantung pada seutas kain sarung dalam kamar di Kos Puteri yang terletak di Jalan Rantai Damai, Kelurahan Tuak Daun Merah, Kecamatan Oebobo Kota Kupang, Jumat (29/11/2024), ternyata masih meninggalkan luka mendalam sekaligus tanda tanya besar bagi keluarga dan rekan-rekan almarhum. Yohana adalah mahasiswi ilmu kesehatan salah satu kampus ternama di Kota Kupang.


3 Fakta Baru, WA Ancaman, Diduga Ada Orang Di Kamar Saat Korban Gantung Diri

1. Ada Pesan Bernada Ancaman

Sebelum korban ditemukan tewas, korban mendapat pesan bernada ancaman dari orang yang mengaku bernama Ria.

"Kan nanti kami yang cari kamu karena kamu perusak. Tunggu saja di Kampus," demikian bunyi pesan tersebut. Pemberi pesan melalui Whatsapp itu menyebutkan namanya Ria. "Dia mengaku nama ria Pesan via wa," kata kerabat dekat korbab Vika saat dikonfirmasi, Kamis 16 April 2025.

Belum diketahui, apa hubungan dan permasalahan korban dengan oknum bernama Ria tersebut. 

2. Pacar Korban Diduga Ada Di kamar Sebelum Korban Gantung Diri

AB disebut-sebut adalah pacar dari korban. Ia sering datang bertamu di kos korban sampai larut malam. Ia juga yang pertama kali mengaku menemukan korban gantung diri. 

“Jadi yang pertama kali mengetahui anak saya meninggal gantung diri di kamar kosnya adalah AB, yang menurut pengakuan teman korban, sering datang di kos anak saya hingga larut malam. Kami baru tahu kalau AB itu pacar korban setelah peristiwa kematian ini," ujar Yosep dikutip dari strateginews. Kata dia, dari pengakuan teman - teman dekat dan keterangan bibi pemilik kios maka diduga kuat AB sudah berada dalam kamar kos putrinya sebelum ditemukan tewas dengan cara tergantung.

Menurut keterangan pemilik kios dekat kos korban, AB, pacar korban sempat datang belanja di kios. Ia ingin membeli minyak yang pedis, namun batal membeli, saat bibi menunjukkan balsem geliga. karena hanya itu yang ada. 

“Benar sebelum korban ditemukan gantung diri, pacar korban, AB datang ke kios mau beli minyak yang pedis – pedis. Namun saya menunjukan Balsem Geliga, tapi AB menjawab, tunggu saya tanya Vika dulu ( nama panggilan korban). Selanjutnya AB jalan menuju kos korban dan tidak kembali lagi. Lama – lama dulu baru saya dengar ada teriakan bahwa korban gantung diri di kamar kosnya," kata Yosep mengulangi cerita Bibi pemilik kios tetangga kos korban.   sumber: mediakupang.com

3. Kejanggalan lainnya

“Kami menemukan banyak kejanggalan di TKP. Bahwa saat ditemukan anak saya gantung diri menggunakan kain/ sarung dengan posisi ujung kain terletak pada leher tanpa simpul ikatan dan ujung lainnya terikat pada lubang angin (ventilasi) pintu belakang. 

Selain itu posisi kaki kiri korban berada di atas kursi plastik dengan posisi terlipat. Sedangkan kaki kanan korban terletak di atas sepasang sandal jepit dengan posisi jinjit”.ungkap ayah korban.


Keluarga sudah meminta aparat penegak hukum untu mengusut tuntas kasus ini, agar tidakkk meninggalkan tanda tanya bagi keluarga besar.