Seram-Sadis, Ini Tampang 2 Pelaku Di Kupang, Ikut Aniaya Korban Hingga Tewas
DGMH alias Denis dan JN alias Justin, karyawan Pelindo Kupang resmi menjadi tersangka kasus penganiayaan yang menyebabkan Makson Loinati meninggal dunia.
Keduanya ditahan di sel Polsek Alak, Polresta Kupang Kota sejak akhir pekan lalu.
"Kedua tersangka sudah kami amankan di Polsek Alak untuk kepentingan penyidikan berdasarkan bukti permulaan yang cukup," kata Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol. Aldinan R.J.H Manurung di Polresta Kupang Kota, Senin (2/9/2024).
Fakta Baru Pembunuhan Sadis Di Kupang, Bukan Hanya 3, Tapi 5 Pelaku. Sebab diduga satpam di Pelabuhan Tenau Kupang juga terlibat. Mereka terdiri dari 2 orang yang diduga ikut memukul korban hingga pingsan dan akhirnya tewas. Kini dua oknum satpam pelabuhan Tenau Kupang Ditahan polisi dari polsek Alak.
Hal itu juga diperkuat, 3 orang oknum TNI membawa korban ke pos satpam untuk dianiaya secara membabi buta. Diduga kuat, kesempatan itulah kedua setpam di pelabuhan tenau ikut memukul korban.
Sebelumnya diberitakan bahwa, seorang warga Kampung Kuaputu, Desa Oemasi, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, NTT mengalami penyiksaan secara sadis di sebuah rumah di Kelurahan Oesapa, Kota Kupang hingga meninggal.
Korban penyiksaan bernama Maksen Loenati, meninggal di Rumah Sakit SK Lerik pada Jumat (23/8/2024) malam. Polisi kemudian membawa jenasah ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang untuk diotopsi.
‘”Hasil otopsi, katanya kepala hancur, lambung hancur dan satu ginjal pecah,” kata Al Isliko, keluarga korban kepada lintasntt.com di RS Bhayangkara Kupang, Sabtu (24/8/2024) siang.
Menurut Al, korban dibawa ke rumah sakit oleh tiga orang, dua orang perempuan dan satu orang laki-laki. Diduga salah satu perempuan adalah istri korban.
“Yang beta dengar itu, awalnya dicegat di sana (di Pelabuhan Tenau) dipukul sebanyak 3 kali di bagian perut, kemudian disekap, ditelanjangi dan siksa di Oesapa sampai mati. Menurut cerita dari rumah sakit, korban dibawa dalam kondisi telanjang, hanya ditutupi dengan terpal. Itu menurut cerita rumah sakit, berarti dong siksa dia dalam keadaan telanjang,” tambah Al Isliko.
Sementara itu, jenasah korban telah selesai menjalani otopsi dan dibawa ke rumah duka di Oemasa. Adapun istri korban tidak terlihat di rumah sakit
Sumberar:LintasNTT