Mahasiswa Dibakar Di Kupang, Cipayung Plus Buka Tabir Baru, Pelaku Ketar-ketir
Kematian Sebastian Bokol alias Tian, asal Sumba yang diduga dibakar hidup-hidup di Liliba Kupang masih terus menjadi tanda tanya. Sebagai informasi, Tian kuliah di Jogja, kampus Mercu Buana. Ia datang ke Kupang untuk rayakan ulang tahun pacarnya yang juga asal Sumba. Namun nahas, Tian diduga dianiaya dan dibakar hidup-hidup.
Kejadian itu sudah terjadi sejak bulan agustus 2022, namun polisi, hingga kini belum berhasil mengidentifikasi pelakunya. Sejumlah saksi, termasuk korban dan teman-teman kos yang korban numpang tinggal selama di Kupang sudah dipanggil polisi namun belum ada titik terang.
Cipayung Plus Turun Tangan
Karena belum juga ada titik terang, akhirnya Cipayung plus turun tangan untuk membantu sekaligus mendesak polisi agar tangkap pelaku pembunuh Tian. Sejumlah informasi pun dikantongi oleh Cipayung plus untuk membantu polisi. Hingga kini, Polda NTT dan Polres Kupang Kota sudah membantuk tim khusus untuk tangani kasus ini.
Hasil Investigasi Cipayung Plus
Tidak datang dengan tangan kosong, ternyata cipayung Plus dan keluarga korban desak Polda NTT dan serahkan sejumlah hasil investigasi mereka. Informasi ini memuat sejumlah nama penting yang perlu menjadi 'narasumber' bagi Polda NTT untuk ungkap kasus ini secara serius.
Sejumlah nama Orang Terdekat Korban
Orang-orang terdekat korban yang diduga tahu keberadaan korban sebelum dibunuh dan patut untuk digali keterangan yang diserahkan oleh Cipayung plus ke Polda NTT diantaranya adalah D alias Diles, G alias Goris, A alias Alfin, DS alias Deo, AK alias Enjel, M alias Meki dan sejumlah nama lainnya.
Cerita lengkap mengapa orang-orang itu patut dipanggil untuk jadi saksi, sudah disampaikan dalam catatan oleh Cipayung Plus dan keluarga korban ke Polda NTT.
Beberapa Kejanggalan Dari Kesaksian Pacar Korban
Pada Hakekatnya pacar korban adalah saksi kunci dari kasus ini. Sebab seharusnya dia tau keberadaan korban sebelum meninggal, sebab korban datang ke Kupang untuk bertemu dengannya.
Namun sejumlah kejanggalan dari pacar korban seperti, tidak mau bertemu dengan ibu kandung korban di sumba padahal mereka tetangga.
Merubah keterangan yang awalnya mengaku dia yang beli tiket untuk korban dan Bali ke Kupang namun belakangan pacar korban mengatakan bahwa korban beli sendiri tiketnya. Selain itu, pacar korban beberapa kali kerasukkan ketika dipanggil polisi untuk bersaksi ke penyidik.
Baca selengkapnya tentang kasus pembunuhan sadis Sebastian Bokol >> disini