Kabar Terbaru Kasus Mahasiswa Dibakar Di Liliba Kupang, Akhirnya Polisi

 




Kasus kematian Sebastian Bokol yang ditemukan dalam kondisi terbakar 2022 silam masih menjadi tanda tanya hingga kini. Pasalnya polisi kesulitan dalam mengungkap kasus ini.

Yang terbaru, Polda NTT sudah membantuk tim gabungan untuk ungkap kasus ini. Hal itu dipimpin langsung oleh Kapolda NTT.

Dilansir dari digtara.com, Gelar perkara dilakukan di Mapolda NTT, Senin (6/5/2024) dihadiri Wakapolda NTT, Brigjen Pol. Awi Setiyono serta para Pejabat Utama Polda NTT termasuk Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan RJH Manurung dan penyidik, orang tua korban, dan perwakilan Cipayung Plus.

Gelar perkara ini merupakan komitmen dan perhatian serius dalam menangani kasus ini.

Serta wujud janji Kapolda NTT kepada keluarga dan Cipayung plus pada saat audiensi dengan Kapolda hari Jumat (4/5/24) yang lalu di Mapolda NTT.


Usai gelar perkara, Kabid humas Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy, menyampaikan bahwa Polda NTT akan mengambil alih penyidikan kasus tersebut dengan membentuk tim gabungan penyidik Polda dan Polresta.

"Kapolda NTT bentuk tim gabungan untuk ungkap kasus tersebut. Sprindik dan semua administrasi penyidikan berkaitan pengambilalihan kasus hari ini sudah dibuat," ujarnya, Senin (6/5/2024) petang.

Langkah ini diambil untuk segera mengungkap kebenaran di balik kasus yang menimpa Sebastianus Bokol alias Tian pada tanggal 2 Agustus 2022 lalu.

Dengan dipimpin langsung oleh Kapolda NTT, gelar perkara hari ini menjadi tonggak penting dalam upaya penyelesaian kasus tersebut.

Tim yang dibentuk dipimpin langsung oleh Dirkrimum Polda NTT, Kombes Pol Patar SIlalahi dan bekerja dibawah pengawasan langsung Wakapolda NTT untuk memastikan kasus ini ditangani secara tuntas.

Komitmen Polda NTT dalam menegakkan keadilan terlihat dari langkah-langkah konkret yang diambil dalam gelar perkara ini.



Semua pihak berharap agar kasus ini dapat segera terungkap, memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.


Kasus Pembunuhan DI Liliba Mayat di Bakar
Dilansir dari selayarpost, seorang mahasiswa asal Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dikabarkan hilang di Kota Kupang Ibukota Provinsi NTT.

Mahasiswa yang sedang kuliah di Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMB Yogya) Fakultas Manajemen angkatan 2019 itu dikabarkan menghilangkan dan tidak bisa dihubungi sejak 2 Agustus 2022 silam.


Berdasarkan informasi, mahasiswa itu berada di Kota Kupang karena mengikuti acara ulang tahun (Ultah) pacarnya pada 10 Juni 2022 silam.

Adapun identitas mahasiswa itu bernama Sebastian Bokol alias Tian (22), asal Kampung Homba Karipit, Dusun IV, Desa Homba Karipit, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten SBD, Provinsi NTT.


Ayah kandung Bertolomeus Radu Bani (44), dan Ibunya Maria Muda Kaka (43) menceritakan, pada awalnya anak mereka diketahui sedang berada di Kota Kupang, karena ada informasi dari keluarga dan rekan-rekannya, bahwa Tian sedang berada di Kota Kupang.
Korban: Foto paling kiri
Dari informasi tersebut, mengaku menghubungi anak mereka lewat telepon seluler, Tian mengaku, ia sedang berada di Kota Kupang.

“Kemudian hubungi lagi pacarnya, Enjel Katoda, membenarkan bahwa Tian sedang berada di Kota Kupang, dan saat ini Tian sedang menginap di indekos Kaka iparnya (Ayu Katoda),” jelas orang tuanya dilansir SelayarPost.com dari HitsIDN, Senin 3 Oktober 2022.

Bahkan pacarnya juga mengakui, Ia yang mengajak Tian datang di Kota Kupang, untuk ikut hadiri acara hari Ultahnya di bulan Juni lalu serta mengaku ia yang membelikan tiket pesawat.

“Setelah itu, Tian masih sempat berkomunikasi dengan keluarganya. Dan terkahir kali hilang kontak dengan anak mereka pada Selasa 2 Agustus 2022 lalu,” ucap orang tuanya.

Menurut adiknya Rival Kamballu, kakaknya sempat menelepon tiga kali pada malam 2 Agustus 2022 sekitar pukul 1.18 WITA. Namun adiknya mengaku, setelah menerima teleponnya, kakaknya sudah tak bersuara, kemudian langsung matikan teleponnya.


Orang tuanya mengaku tak menaruh kecurigaan apa pun terkait hilangnya anak mereka selama kurang lebih satu bulan terkahir ini.

Mereka juga menyebut, bahwa sosok anak sulung mereka itu dari 7 bersaudara tanpa cewek, dikenal tak gemar berpetualang menyusuri alam.

"Sehingga kemungkinan kecil Tian pergi dan tersesat di alam bebas,” ucap orang tuannya dengan nada terharu.

Kedua orang tua bersama keluarga besarnya sangat berharap, segera ditemukan dalam kondisi selamat.

Dan memohon bantuan, baik itu lewat organisasi mahasiswa, teman dekatnya, pihak kepolisian, dan pihak-pihak lain, bisa membantu dan melacak keberadaan anak serta keluarga mereka.

Jika ada yang menemukan Tian sesuai dengan ciri-ciri pada foto yang sudah beredar, bisa langsung menghubungi 0812-38 93-6942 atau 0821-4491-6701. sumber: selayarpost.


Penemuan Mayat Terbakar Di Liliba Kupang, Diduga Mayat Tian

Dilansir dari digtara.com, Misteri penemuan mayat Mr X di kali kering dekat pekuburan umum Liliba, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Selasa (2/8/2022) siang mulai sedikit terkuak. 

Diduga kuat jenazah tersebut adalah mahasiswa asal Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT yang selama ini kuliah di Yogyakarta.Hal ini diperkuat dengan hilangnya Sebastian Bani alias Tian (21) sejak awal Agustus 2022 lalu.

“Terakhir facebooknya aktif pada 31 Juli 2022 dan pada tanggal 1 Agustus Tian masih menghubungi salah satu rekannya. Sejak saat itu handphone nya tidak aktif lagi dan dia hilang,” ujar Matius (31), salah satu kerabat Tian di Kota Kupang.

Sebelumnya jenazah Mr X yang ditemukan dalam kondisi terbakar diotopsi berupa pemeriksaan luar dan dalam jenazah, Rabu (3/8/2022) petang.

Otopsi dilakukan tim Dokter Kepolisian (Dokpol) Biddokkes Polda NTT terdiri dari AKBP dr Edi Syahputra Hasibuan SpF MHKes (Kasubbid Dokpol Biddokkes), Briptu Dian Nofitasari Umbunay (anggota Dokpol Biddokkes) dan Bripda Saint Valentino Tefnai (anggota Dokpol Biddokkes Polda NTT).

Otopsi yang juga disaksikan penyidik Satreskrimum dan anggota Inafis Polresta Kota Kupang dilakukan di kamar jenazah Rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang.

Pemeriksaan luar dan dalam jenazah (visum otopsi) dilakukan tim medis sesuai dengan surat permintaan nomor R/237/VIIII/2022/Polresta Kupang Kota perihal permintaan visum luar dan dalam jenazah (otopsi).

Jenazah Mr X mengalami luka bakar dengan luas 100 persen dengan derajat luka bakar I – II (hanya sampai pada kulitnya saja).

Tim dokter memastikan bahwa jenazah adalah seorang laki-laki dewasa tanpa identitas dengan panjang badan 167 centimeter.

Ada sejumlah luka memar pada kepala korban dan kaki serta tangan dalam kondisi hangus.

Penyebab pasti kematian korban adalah luka bakar di sekujur tubuh dgn luas 100 persen dan dengan derajat I – II disertai dengan keracunan CO (carbon monoksida).

AKBP dr Edi Syahputra Hasibuan SpF MHKes (Kasubbid Dokpol Biddokkes) enggan membeberkan hasil otopsi karena merupakan kewenangan penyidik.

Ia mengakui kalau hasil otopsi langsung diserahkan kepada penyidik Polresta Kupang Kota.

Jasad laki-laki ditemukan hangus terbakar di antara bebatuan dalam kali mati dekat TPU Liliba.

Lokasi penemuan adalah batas wilayah antara kekurahan Liliba dan Naimata.

Jenazah tersebut ditemukan oleh Ryan seorang siswa Sekolah Dasar yang melewati tempat tersebut saat pulang sekolah sekitar pukul. 13.00 Wita Selasa (2/8/2022).

Saat dilakukan olah TKP oleh petugas Inafis Polresta Kupang Kota, jasad korban sudah tidak bisa dikenali lagi karena sudah hangus.

Dan di sekitar jasad korban terdapat daun bekas terbakar dan juga satu unit telepon seluler yang diduga milik korban yang sudah disita polisi

Saat ditemukan, korban dalam posisi terlentang dengan tangan kanan menempel di dahi dengan posisi kaki menyilang.

Menurut ketua RT 45, Kanisius Gabur di TKP, warga sekitar tidak tahu siapa yang melakukan pembakaran dan juga waktu jasad tersebut dibawa dan dibakar.

Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mencari identitas Mr. X tersebut karena jenazah tersebut diduga korban pembunuhan.

Disisi lain, jenazah Mr. X yang ditemukan dalam kondisi hangus terbakar dan diduga korban pembunuhan oleh warga di dalam kali dekat TPU Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang Selasa (2/8/2022) siang dipastikan bukan warga Kelurahan Liliba.

“Yang pasti bukan warga Liliba,” kata Lurah Liliba, Viktor Makoni, saat dihubungi Rabu (3/8/2022) sore.

Menurut Viktor pihak kelurahan belum mendapat laporan dari RT ataupun RW tentang adanya laporan warga yang hilang.

Disampaikan Viktor, Kelurahan Liliba memiliki 52 RT dan 16 RW. Dan sudah dilakukan pengecekan oleh RT dan RW terhadap warganya, tetapi belum ada keterangan dari warga Liliba yang melaporkan kehilangan anggota keluarga.

Dia menyebutkan setelah penemuan jenazah tersebut pihaknya langsung menghubungi seluruh ketua RT dan Ketua RW untuk mengecek warganya masing-masung.

“Hingga Rabu (3/8/2022) sore belum ada yang melaporkan kehilangan anggota keluarga,” ujarnya.

Pada saat penemuan jenazah juga warga di sekitar TKP tidak mengenali korban karena sudah tidak bisa dikenali akibat sekujur tubuh terbakar. Dan tidak ada yang mengenalinya.

Menurut Viktor, Ketua RT 45, Kanisius Gabur juga telah menyisir warganya setelah informasi penemuan jenazah yang diduga korban pembunuja pada Selasa sore tapi hasilnya masih nihil.

Sehingga kata Viktor bisa dipastikan bahwa korban tersebut bukan warga Kelurahan Liliba.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel