Terungkap Hubungan Romo Dengan Mama Sindy Sudah Lama

 

Akhirnya  Romo Agus Agustinus Iwanti meneritakan Kronologi Kejadian. Romo Agustinus Iwanti adalah Pastor Di Paroki St. Yosef Kisol-Keuskupan Ruteng

Hubungan Romo dengan Mama Sindy dan Bapa Sindy Sudah lama dan Sangat Baik
Menurut Romo, hubungannya dengan keluarga Bapak Tinus (suami dari ibu Sindy, wanita yang dituduh selingkuh dengan Romo) sangat baik, bahkan mereka sering saling berkunjung.

Sehingga pada tanggal 23 April itu, Romo dan beberapa rombongan dari Paroki berkunjung ke rumah bapak Tinus. Romo dan rombongan tiba di rumah bapak tinus sekitar jam 8 malam. Mereka makan minum dan bercerita serta main kartu hingga larut malam. 
Hal itu terjadi karena Romo dengan keluarga mama Sindy seperti keluarga.


Mereka pun sepakat untuk makan bersama di rumah pak Tinus (suami dari si wanita yang dituduh ada main dengan Romo Agus).

“Sekitar pukul 20.00 Wita, saya bersama dengan anggota pastoran (Enu Melin/Karyawati dapur, Save/sopir, adik Kristo/adik sepupu, dan Enu Itin/anak dari adiknya Bapak Tinus) menggunakan mobil pribadi (Terios) berangkat menuju rumah Bapak Tinus di Stasi Rende,”

Kurang lebih pukul 20.30 Wita kami tiba di rumah Bapak Tinus. Saat itu yang ada di rumah, Bapak Tinus, Enu Hermin/Mama Sindi (istrinya), Anak Santos (putranya), dan Enu Siren (putri bungsunya).

Romo Agus melanjutkan, sekitar pukul 20.30 Wita kami disuguhi minuman kopi dan hanya kepada saya diberikan minuman energen. Yang mengantar minuman oleh Enu Hermin/Mama Sindi. Dan setelah itu kami langsung makan bersama.

Sekitar pukul 21.30 WITA (setelah makan malam) kami bincang-bincang santai dan sambil rekreasi main kartu dengan sangsi hukuman berdiri. Hal ini biasa kami lakukan setiap kali berkumpul.

Adapaun yang ikut rekreasi main kartu, saya, Bapa Sindi, Mama Sindi dan adik Kristo.

Sedangkan Enu Melin/karyawati pastoran dan Enu Itin segerah menuju kamar tidur anak Siren. Dan Safe ke kamarnya anak Santos. Hal ini juga biasa mereka lakukan karena kedekatan mereka selama ini.

Karena sudah larut malam, sekitar pulul 01.00 Wita (dini hari), saya meminta anggota pastoran (Enu Melin, Safe) yang sementara tidur untuk dibangunkan dan siap-siap kembali ke Pastoran. Sedangkan Enu Itin bertahan di rumah.

Akan tetapi Mama Sindi mengatakan bahwa mereka sudah tidur lelap. Lalu saya sendiri mangatakan “biar saya dan adik Kristo pulang duluan”, tetapi Bapak Sindi dan Mama Sindi menahan kami semua untuk nginap karena sudah larut malam. Kami pun mengiakan ajakan mereka.

Kemudian bapak Sindi menuntun saya ke kamar tidur yang ternyata sudah mereka siapakan.

Sedangkan adik Kristo dan Bapak Sindi berbaring/tidur di tempat tidur yang letakanya di depan kamar tidur untuk saya. Mama Sindi tidur bersama anak-anak perempaunnya dan Enu Melin.

Karena kelelahan (karena aktivitas sepanjang hari di pastoran), saya langsung tertidur lelap dalam kamar dengan kondisi pintu terbuka hanya ditutupi kain tirai.

Kurang lebih pukul 02.00 Wita, saya terbangun karena dikagetkan dengan teriakan makian dari Bapak Sindi sambil ia mengancam mengambil parang.

Saya sangat Shok dan bingung dengan keadaan sekejap itu. Dan saat itu saya melihat Mama Sindi juga ada di dalam kamar dengan kondisi berbusana lengkap, dan tiba tiba dia lari ke luar.

Masih dalam keadaan shok, saya berusaha menenangkan Bapak Sindi. Saat itu saya masih dalam keadaan berpakaian lengkap, ditambah kain selimut dan bangun mendekati Bapak Sindi.

Karena teriakan keras Bapak Sindi berupa makian-makian dan ancaman untuk membunuh, sehingga mengakhibatkan semua orang dalam rumah ikut bangun dan ikut panik.

Supaya tidak terjadi keributan besar, saya dan semua anggota pastoran segera meninggalkan rumah itu dan balik ke pastoran.

Kami pun pulan ke pastoran (tanpa enu Itin/anak dari adiknya Bapak Sindi). Dalam perjalan pulang, persisnya di kampung Munde, saya tiba-tiba dihubungi Mama Sindi (dia dalam keadaan menangis dan ketakutan) untuk minta bantuan dijemput.

Atas permintaan Mama Sindi dan demi keselamatannya, saya bersama anggota pastoran, kembali menjemput dia di pertengahan jalan (agak jauh dari rumahnya). Lalu kami bersama-sama dalam satu mobil menuju pastoran.

Demi keselamatan diri saya dengan karyawan, maka tepat pukul 08.00 Wita (Rabu, 24 April 2024), saya, adik Kristo dan Safe meninggalkan pastoran dan ke luar dari kota Borong, edangkan Mama Sindi masih di seputaran kota Borong,”bebernya.

Demikian klarifikasi dan kronologis peristiwa yang menimpah saya.


Viral Romo Diduga Tiduri Istri Orang

Sebelumnya diberitakan bahwa Sedang viral Oknum Romo yang meyani di Manggarai Timur terciduk sedang ditiduri istri orang pada Rabu 24 April 2024 jam 2 dini hari. Ditangkap basah oleh suami wanita tersebut di rumah mereka.


Ketua Dewan Paroki, membenarkan perihal imam di paroki tersebut yang tertangkap basah sedang berduaan dengan istri orang.


“Setelah tertangkap, dia bawa lari, peristiwanya kemarin malam, tertangkap basah oleh suaminya sendiri sekitar jam 02 malam,” kata ketua Paroki.


“Tadi Malam kami sudah berkumpul semua di pendopo pastoran, karena suaminya perempuan ini sudah lapor ke Kevikepan kemarin sore,” Lanjut ketua Paroki.


Respon Keuskupan Ruteng


Menanggapi kasus ini, Keuskupan Ruteng pun kini tengah dalam proses penyelesaian masalah yang menyeret nama Pastor AW tersebut.

Meskipun masih dalam proses klarifikasi, Keuskupan Ruteng menegaskan bahwa mereka akan berupaya menyelesaikan masalah ini sesuai dengan ketentuan hukum gereja.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal [Sekjen] Keuskupan Ruteng, RD Manfred Habur, Pr, Jumat, [26/4/2024].

“Terkait berita media yang beredar, Keuskupan sedang melakukan klarifikasi dan berusaha menyelesaikannya sesuai ketentuan hukum gereja,” ujar RD Manfred Habur, Jumat, [26/4/2024].

Menurutnya, pelayanan pastoral di Paroki Kisol pun akan berjalan seperti biasa dengan dipegang oleh Romo Vikep Borong

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel