Hanya Mau Masuk UGM Saja, Harus Sekolah Jam 5, Alumni Tertawa: Apa Hubungannya?

 

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menjelaskan, kebijakan jam masuk sekolah pukul 05.00 Wita itu untuk mengejar ketertinggalan yang ada di NTT, khususnya untuk sumber daya manusia.

Siswa-siswi lulus SMA di NTT harus tembus di sejumlah universitas besar di Indonesia maupun dunia seperti Harvard University, Universitas Indonesia, dan Universitas Gadjah Mada.

"Supaya tembus di kampus-kampus terbaik seperti UI, UGM, dan Harvard University dan sejumlah kampus lain, maka disepakati untuk membentuk dua sekolah unggul yang unggul dari sisi pengetahuan dan karakter," jelasnya.

Dua sekolah yang didesain untuk mencetak lulusan terbaik yang bakal tembus universitas terbaik di Indonesia maupun dunia yaitu SMA Negeri 1 Kupang dan SMA Negeri 6 Kupang, Namun sekolah lainnya ingin ikut menerapkan juga. 


Alumni UGM dan UI Tertawa: Apa Hubungannya?

Beberapa alumni UGM dan UI di Kupang yang tidak mau nama mereka disebutkan, sempat memberikan komentar sinis soal kebijakan Viktor itu. Menurut mereka, tidak ada korelasinya sekolah jam 5 pagi dengan tujuan agar anak-anak NTT bisa masuk ke perguruan tinggi ternama tersebut. 

Mereka menyarankan, agar gubernur kalau ingin masuk ke sana, langkah pertama yang harus diperhatikan adalah tingkatkan akses dan fasilitas serta SDM para pengajar. Dengan sendirinya para siswa lulusan juga akan berkualitas. 

Selain itu, gubernur juga perlu bangun jaringan dan kerjasama afirmatif dengan kampus-kampus itu agar anak-anak NTT yang berprestasi mendapat tempat untuk belajar di sana. Bukan dengan menyiksa siswa, orangtua dan guru untuk bangun jam 3 subuh.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel