Ini 6 Fakta Kasus Pengeroyokkan Guru Di Kupang, Nomor 5, Kepsek dan Bendahara Ketar-Ketir
Kasus penganiayaan terhadap seorang guru di sekolah Dasar Oelbeba, Desa Oebola, Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang NTT viral di media sosial. Dalam sebuah vidio yang beredar, Pelaku adalah Aleksander Nitti (kepala sekolah), berserta istri, anak (Eleonora Nitti) dan keluarga menganiaya (Iwan). Korban adalah Anselmus Nalle yang adalah guru di sekolah Dasar Oelbeba, Desa Oebola, Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang NTT.
BACA JUGA:
Berikut ini vidio Kepsek Pukul Guru Di Kupang.
BACA JUGA:
Terungkap, Ini 5 Fakta Kasus Pengeroyokkan Guru Di Kupang:
1. Perkelahian sejak dalam ruangan: Kepsek Juga Terluka
Korban mengaku kalau pertengkaran itu berujung pada aksi kekerasan.
Pelaku langsung mendekati korban lalu menganiaya korban dengan cara memukul korban sebanyak satu kali dengan menggunakan tangan kanan terkepal mengenai pelipis kiri korban.
BACA JUGA:
Penganiayaan ini mengakibatkn pelipis korban bengkak. Belum puas melakukan aksinya, pelaku mengambil kursi kayu dan memukul korban satu kali.
Lalu korban berusaha menghindar. akan tetapi ujung kaki kursi tersebut mengenai bibir atas bagian kiri. Aksi kekerasan ini mengakibatkan bibir korban mengalami luka robek dan mengeluarkan darah.
BACA JUGA
2. Saling Lapor: Kepsek Mengaku Dianiayi Duluan Oleh Korban (Guru-Anselmus Nalle)
Korban (Guru-anselmus) lapor polisi atas kekerasan yang Kepsek dan koleganya lakukan. Namun, dikethui, sang Kepsek juga buat laporan polisi dengan rincian: Laporan Kepsek tertuang dalam: Laporan tindak pidana penganiayaan ini tertuang dalam laporan polisi nomor LP/B/ 33/V/2022/Sek Fatuleu.
3. Kepsek Dibela Anaknya
Akun Eleonora Langsung Hilang |
BACA JUGA:
Anak dari kepala sekolah Eleonora Nitti berusaha untuk mengklarifikasi kasus itu. Menurut Eleonora, korbanlah yang memukul pelaku (kepala sekolah) terlebih dahulu. Sehingga memicu perkelahian itu. Terdengar juga suara dari istri sang kepala sekolah yang meneriaki korban. Berikut ini klarifikasi Eleonora (Rinn):
ini klarifikasi Eleonora (Rinn) |
5. Penyebabnya, Pengelolaan Dana BOS Yang Kurang Transparan, Kini Minta Bupati Untuk Audit
Penyebab perkelahian itu adalah Pengelolaan Dana BOS Yang Kurang Transparan. Anselmus (guru yang dikeroyok) merasa, Kepsek dan bendahara mengelolan Dana BOS dengan tidak transparan, sehingga memicu pertangkaran dalam rapat, hingga terjadi pemukulan.
Hal itu, terungkap dari surat dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang kepada Bupati Kupang perihal Permohonan Audit Dana BOS SDN Oelbeba, seperti dibawah ini: